Tenaga Eksogen
Eksogen
berasal dari kata eksos yang berarti luar dan genos yang berarti asal. Eksogen
berarti tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar. Tenaga eksogen
memiliki sifat merusak karena dapat mengubah bentuk muka bumi yang telah ada.
Tenaga eksogen
dapat dibedakan berdasarkan tenaga pem bentukannya, yaitu sebagai berikut.
Angin
Tenaga eksogen
yang berasal dari tenaga angin dapat dengan mudah diamati di daerah arid dan
semi arid. Tenaga angin dapat menimbulkan dua tenaga, yaitu deflasi dan korosi.
Deflasi diartikan suatu proses pengangkatan material dari satu tempat ke tempat
lain. Misalnya, di daerah padang pasir angin yang bertiup sekaligus akan
memindahkan material-material pasir ke tempat lain.
Selain di
daerah gurun, angin juga dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan bentuk
muka bumi di sekitar pantai dalam memindahkan material pasir ke tempat lain
sehingga terbentuk bukit-bukit atau gumuk pasir yang disebut sand dunes.
Korosi artinya
suatu proses benturan atau gesekan terhadap suatu ben tukan yang dilaluinya.
Misalnya, terbentuknya batu jamur (mushroom rock) yang telah mengalami proses
erosi yang cukup lama.
Selain di
darat, angin juga memberi pengaruh pada pembentukan muka bumi di laut. Angin
yang bergerak di laut akan menggerakkan air laut sehingga terjadi riak, ombak,
sampai gelombang. Gelombang yang bergerak akan menyebabkan pergerakan berbagai
material laut. Gelom bang laut yang besar akan mengikis batu-batuan yang ada di
pantai sehingga lambat laun batuan tersebut akan berubah menjadi sebuah bentuk
baru, seperti terbentuknya gua laut.
Air
Tenaga eksogen
lain yang dominan dalam mengubah bentuk muka bumi adalah air. Air memiliki daya
perusak yang tinggi. Air yang mengalir terutama pada daerah-daerah berlereng
curam atau terjal akan bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga mengikis dan
mengangkut lapisanlapisan tanah yang dilaluinya.
Adapun pada
daerah yang datar, kecepatan air akan melambat sehingga material-material yang
telah terkikis kemudian diendapkan di daerahdaerah rendah berupa cekungan
sehingga men ciptakan sebuah bentukan baru. Contoh nyata yang dapat terlihat
yaitu pem bentukan delta sungai.
Gletser
Perubahan
bentuk permukaan bumi akibat gletser (salju atau es yang mencair) disebut
eksarasi atau erosi glasial. Jenis perubahan bentuk muka bumi ini dapat ditemui
pada daerah-daerah pegunungan tinggi yang permukaannya tertutup salju. Lambat
laun salju yang menumpuk akan mengalami peluruhan karena massa yang dimiliki
salju lebih berat. Akibat massa yang berat ini, bongkahan es tersebut akan
ambruk terpengaruh oleh gravitasi bumi dan meluncur melalui salurannya ke
daerah yang lebih rendah. Kecepatan longsoran bongkahan es sangat bergantung
pada kemiringan lereng asal bongkahan tersebut. Semakin miring lerengnya maka
akan semakin cepat pula kecepatan luncurannya. Ketika meluncur gletser tersebut
akan mengikis batuan yang dilaluinya sehingga terbentuklah endapan hasil
pengikisan oleh gletser yang disebut moreina.
No comments:
Post a Comment