Monday 21 April 2014

Pengendapan (Sedimentasi)

Pengendapan (Sedimentasi)
Sedimentasi adalah proses terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin, atau gletser kedalam suatu wilayah yang kemudian diendapkan.
Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan sangat berbeda. Berikut ini adalah beberapa bentang alam akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.

Pengendapan oleh Air Sungai
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air sungai, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam, dan delta.
Meander merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses pembentukan meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun tepi luar. Pada bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Jika hal tersebut berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander. Meander pada umumnya terbentuk pada sungai bagian hilir, di mana pengikisan dan pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai sehingga terbentuk oxbow lake.
Delta merupakan dataran yang luas, biasanya berada di muara sungai sebagai akibat dari adanya pengendapan. Pembentukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
Dataran banjir merupakan dataran di tepi sungai sebagai akibat dari volume air meningkat (banjir) yang mengendapkan bahan-bahan yang dibawa oleh air sungai tersebut. Adapun tanggul alam adalah tepian sungai yang lebih tinggi dari dataran banjir.

Pengendapan oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai, terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi bergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, arus pantai akan tetap mengangkut material-material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material tersebut disebut spit.

Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Terkadang spit terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang pantai (barrier beach). Jika di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit pada akhirnya tersambung dengan daratan sehingga membentuk tombolo.

Pengendapan oleh Angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dunes). Gumuk pasir dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terbentuk jika terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak akibat tiupan angin yang kuat.  Angin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

Pengendapan oleh Gletser

Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

1 comment: