Thursday 3 March 2016

Pantai dan Pesisir


1. Pantai
Pantai ialah bagian dari permukaan bumi yang terdekat dengan perairan laut dan dipengaruhi oleh kondisi cuaca dari laut. Pantai mempunyai dua bentuk utama, yaitu pantai curam dan pantai landai. Pantai curam terdapat di daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan laut, baik yang sejajar, maupun yang memotong garis pantai. Bentuk permukaan pantai tidak selalu tetap, tetapi senantiasa mengalami perubahan, yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

Manfaat Laut bagi Kehidupan


a. Di Bidang Perikanan
Di dalam laut terdapat berbagai jenis ikan yang jumlah sangat banyak. Secara geografis perairan yang kaya berbagai jenis ikan antara lain tepian Laut Cina Selatan, tepian Samudra Pasifik, dan tepian samudra Hindia. Di Indonesia, laut yang kaya akan ikan antara lain Laut Natuna, Laut Sulawesi sampai Papua, laut di sebelah barat Pulau Sumatra sampai sebelah selatan Nusa Tenggara Timur.
b. Di Bidang Pertanian Laut
Di bidang pertanian laut khususnya untuk budidaya rumput laut. Manfaat dari rumput laut di antaranya, sebagai bahan pembuat agaragar dan bahan dasar kosmetika.

Relief Dasar Laut


Bentuk permukaan dasar laut bervariasi karena adanya peristiwa pengangkatan dan penurunan kulit bumi. Relief dasar laut dibedakan sebagai berikut.

a.       Paparan Benua adalah dasar laut yang landai terhampar di tepi benua dengan kedalaman rata-rata 200 m. Paparan terbentuk melalui gabungan proses erosi marin dan sedimentasi yang disebabkan oleh gelombang laut. Contohnya Paparan Sunda di tepi Benua Asia dan Paparan Sahul di tepi Benua Australia.

Jenis-Jenis Laut


Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oseanografi. Objek yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik air laut tersebut, arus, gelombang, kedalaman, serta pasang naik dan pasang surut. Samudra adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas, sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudra.

Permukaan bumi yang ditutupi air samudra meliputi sekitar 70%. Penyebarannya tidak merata di antara belahan bumi utara dan selatan. Belahan bumi utara 60% terdiri atas air permukaan dan 40% daratan, sedangkan belahan bumi selatan 83% terdiri atas air permukaan dan 17% terdiri atas daratan. Di Indonesia perbandingan antara lautan dan daratan adalah 6:4, jadi lebih luas lautan dibandingkan daratan.

Danau dan Rawa


Danau adalah massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin) yang terdapat di daratan. Berdasarkan terjadinya danau dibagi menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut.

(1)    Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat suatu tempat mengalami penurunan (pemerosotan). Akibatnya lembah merosot (slenk) diisi oleh air hujan atau air resapan, sehingga terjadilah sebuah danau. Contohnya: Danau Singkarak (Sumatra) dan Danau Towuti (Sulawesi).
(2)    Danau Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya letusan gunungapi. Letusan ini dapat menghilangkan sebagian kerucut atau dinding kawah. Contohnya: Danau Maninjau dan Danau Kerinci di Sumatra, Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi.

Sungai


Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat air mengalir. Sifat yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya.

1) Klasifikasi Sungai
Berdasarkan letaknya, sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

Air Tanah (Ground Water)

Air tanah adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Air tanah pada litosfer kurang dari 0,62 % dari seluruh air yang ada di bumi. Volume air tanah yang ada di berbagai tempat tidak sama, bergantung kepada persyaratan yang menunjang proses peresapannya.

1.       Media Peresapan Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, yaitu sebagai berikut.
a.       Pori-pori tanah. Tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.
b.      Retakan-retakan lapisan tanah akibat kekeringan yang terjadi pada musim hujan sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
c.       Rongga-rongga yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
d.      Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
e.      Rongga-rongga akibat pencairan berbagai kristal es yang membeku pada musim dingin.
Selain kelima faktor tersebut, penutupan vegetasi di permukaan bumi pun besar pengaruhnya terhadap peresapan air (infiltrasi) hujan ke dalam tanah. Hujan yang lebat akan tertahan oleh daun-daun dan ranting-ranting sehingga jatuhnya di permukaan bumi perlahan-lahan. Dengan demikian, proses peresapan air berlangsung lebih lancar.