Pemahaman tentang bumi dimiliki
manusia sejak ada di muka bumi ini.Sejak lahir manusia memerlukan berbagai
unsur yang ada di bumi. Unsur tersebut seperti udara yang bersih, makanan,
pakaian, dan permukiman.Timbulnya tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup
yang tidak diperoleh dari lingkungan tempat tinggalnya dan adanya
hasratkeingintahuan tentang benda serta gejala yang ada di permukaan bumi.
Mendorong setiap manusia untuk mengadakan perjalanan ke daerah diluar tempat
tinggalnya.
Berkembangnya sistem pengetahuan
turut mendorong manusia untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh.
Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah
di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka dapat mengenal
kondisi alam, penduduk, dan kondisi lainnya. Berbagai hasil perjalanannya
tersebut kemudian disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain tertarik
untuk mengunjunginya. Berawal dari perjalanan inilah munculnya ilmu geografi.
Orang yang kali pertama menggali pengertian tentang geografi berkebangsaan
Yunani. Perkembangannya diawali upaya melepaskan diridari alam pikiran dan
kepercayaan. Kemudian dipengaruhi kepercayaan bahwa dewa-dewa turut campur
dalam segala bentuk kejadian dibumi.
Dalam masa perkembangan kajian
geografi terjadilah Abad kegelapan (The Dark Ages). Sebagai awal tenggelamnya
kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki bangsa Yunani dan Romawi. Sejalan
dengan Abad Kegelapan di Eropa, muncullah kebudayaan Islam sehingga geografi
mendapatkan perhatian penting. Geografi banyak digunakanbagi kepentingan
perdagangan dan penyebaran agama Islam. Ilmu pengetahuan di Eropa sempat tidak
berkembang pada abad kegelapan. Akhirnya berkembang kembali setelah berakhirnya
Perang Salib dan kemunculan zaman Renaissance di Eropa. Pada abad XV sampai
sekarang, geografi banyak mengemukakan tentang kajian alam dan berbagai aspek
kehidupan di permukaan bumi.
Sejak kelahirannya sebagai suatu
disiplin ilmu, banyak tokoh yang memberikan batasan mengenai kajian geografi.
Para tokoh tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Erathosthenes
Erathosthenes ialah orang pertama
yang paling berjasa memperkenalkan istilah geografi. Berasal dari kata
Geographika artinya Writing about Earth or Description of The
Earth.Erathosthenes membuktikan bahwa bumi itu berbentuk bola. Hal ini
dibuktikan melalui pengukuran pada saat matahari berada di Belahan Bumi Utara
tepatnya di Kota Aswan (Seyne) dengan membuat sumur sehingga sinar matahari
tepat tegak lurus di atas sumur tersebut. Pembuktian ini dilanjutkan dengan
membandingkan sudut datang sinar matahari di Kota Iskandariah sehingga
diperoleh hasil bahwa keliling bumi berjarak 252.000 stadia (1 stadia = 157
meter). Hasil dari pengukuran tersebut sama dengan keliling bumi yang
sebenarnya.
2. Crates
Crates ialah orang yang
mengembangkan hasil pengukuran Erathosthenes menjadi sebuah globe pertama dalam
bentuk yang se derhana. Crates membuat tiga benua tambahan sebagai penye imbang
globe yang dibuatnya. Pandangan Crates melahirkan konsep Antipoda atau benua
selatan yang besar dan dikenal dengan nama Terra Australis.
3. Claudius Ptoleumaeus
Claudius Ptoleumaeus dianggap
sebagai peletak dasar geografi yang pertama. Dalam bukunya yang berjudul
Geographike Unphegesis, Ptolemaeus memberikan batasan geografi. Geografi adalah
suatu penyajian dengan menggunakan peta yang menunjukkan kenampakan umum di
muka bumi.
4. Bernhardus Varenius
Bernhardus Varenius mengemukakan
pendapat bahwa dalam geografi terdapat dualisme. Pada satu pihak geografi
mempelajari proses dan fenomena yang bersifat alamiah. Selain itu di lain pihak
kajian dari disiplin ilmu geografi mempelajari fenomena sosial dan budaya yang
terjadi dan berkembang dalam masyarakat.
Atas dasar inilah Varenius
membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Geografi Generalis, yang
mencakup tiga bagian sebagai berikut.
- 1) Teresterial, yaitu pengetahuan bumi sebagai keseluruhan bentuk dan ukurannya.
- 2) Falakiah, yaitu membicarakan relasi bumi dengan planet dan bintang-bintang di jagat raya.
- 3) Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan.
b. Geografi Sosialis, dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
- 1) Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.
- 2) Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, flora dan fauna di berbagai negara.
- 3) Aspek manusia, yaitu membicarakan berbagai penduduk, perdagangan, dan pemerintahan di berbagai negara.
5. Immanuel Kant
Immanuel Kant dianggap sebagai
peletak dasar geografi modern dan pengembang paham fisis determinis. Beliau
menganggap geografi sebagai suatu disiplin ilmiah. Menurut Kant, ilmu
pengetahuan dapat dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu sebagai
berikut.
- a. Ilmu pengetahuan yang menggolong-golongkan fakta berdasarkan jenis objek yang mempelajarinya disebut ilmu pengetahuan sistematik. Misalnya, Botani, Geologi, dan Sosiologi.
- b. Ilmu pengetahuan yang memandang gabungan antarfakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Sejarah.
- c. Ilmu pengetahuan yang memandang fakta-fakta yang berkenaan dengan ruang. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Geografi.
6. Alexander von Humbolt
Alexander von Humbolt memberikan
batas-batas di antara ilmu pengetahuan dan membaginya ke dalam tiga golongan,
yaitu sebagai berikut.
- a. Physiography, ilmu yang sistematik.
- b. Naturchicte, penekanannya terhadap semua hal yang berhubungan dengan waktu.
- c. Geognesie oder weltbeschreibung, uraian tentang bumi atau dunia yang membahas mengenai persebaran pola keruangan.
Berdasarkan tulisannya mengenai
kajian geografi, Humbolt dikenal sebagai peletak dasar geografi fisika modern.
7. Karl Ritter
Karl Ritter berpendapat bahwa
alam menjadi faktor utama. Faktor alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis
determinis). Ritter dikenal sebagai peletak dasar geografi sosial. Pada awalnya
banyak ahli geografi yang menganut paham fisis determinis. Semenjak abad XIX
banyak ahli geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis determinis.
Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal pelopor
aliran Prancis, yaitu possibilisme. Menurut aliran possibilisme alam hanya
menawarkan beberapa kemungkinan terhadap manusia dan manusia sendiri yang
memilih kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia memiliki akal dan pikiran
untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang ditawarkan alam.
No comments:
Post a Comment